DASAR-DASAR ILMU TANAH
Mengapa dasar Ilmu tanah perlu dipelajari (untuk pertanian)? dibawah ini adalah beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan di atas yakni
- tanah adalah media tumbuh tanaman, dan tempat hidup jasad hidup tanah, baik makro maupun mikro
- tanah tumbuh karena ada interaksi antara tanah dan tanaman
- akar tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah
- tanaman akan tumbuh dengan baik apabila tanah mempunyai sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Ruang lingkup yang ilmu tanah (untuk pertanian)
- pedologi : ilmu yang mempelajari tanah secara utuh sebagai tubuh alam
- edaphologi : ilmu yang mempelajari hubungan tanah, air dan tanaman
- sifat kimia, fisik, dan biologi tanah
DEFINISI TANAH
Tanah
adalah akumulasi tubuh alam bebas, berdimensi tiga, menduduki sebagian (besar)
permukaan bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai
akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan
induk pada kondisi topografi/relief tertentu dan selama waktu
tertentu (Donahue, 1970).
Jadi
Tanah merupakan fungsi dari iklim, jasad hidup, bahan induk, topografi, dan waktu:
T = f
{iklim ,jasad hidup, bahan induk, topografi, waktu}
SEJARAH
PERKEMBANGAN ILMU TANAH
1. permulan abad 17
percoban yang dilakukan oleh van hemont (1577-1644) merupakan era baru dalam penelitian bidang pertanian.
pada awal percobaan :
1. permulan abad 17
percoban yang dilakukan oleh van hemont (1577-1644) merupakan era baru dalam penelitian bidang pertanian.
pada awal percobaan :
- tanaman seberat 2,3 kg ditanam dalam pot berisi 90,8 kg tanah dan tanaman hanya disiram air hujan selama 5 tahun.
- tanaman tumbuh hingga seberat 76,8 kg, dan tanah dalam pot kurang 57 g.
kesimpulan : air merupakan azas tumbuh dari tanaman
alasannya bahwa percobaan tersebut tidak benar adalah:
alasannya bahwa percobaan tersebut tidak benar adalah:
- 57 g tanah yang hilang ternyata tersususn dari mineral-mineral, misalnya: kalsium, kalium, fosfor yang diabsorbsi oleh tanaman. (jika tanaman tersebut dibakar, maka akan diperoleh kembali 57 g mineral tanah dalam bentuk abu tanaman tersebut).
- tanaman tersebut terutama terdiri dari karbon yang berasal dari karbon dioksida dan oksigen dari atmosfer, buan berasal dari air.
Jethro Tull dari Oxford, menyimpulkan mengolah tanah merupakan salah satu dari pekeerjaan utama dalam bercocok tanam mudah menyerap makanan.
3. pada tahun 1757
Francis Home, menyatakan bahwa magnesium sulfat, natrium dan kalium nitrat, kalsium sulfat dan olive oil merupakan bahan-bahan yang meningkatkan pertumbuhan tanaman.
4. pada tahun 1840
Justus Von Liebig, ahli kimia dari jerman, melaporkan bahwa:
- karbon hara tanaman berasal dari karbon yang terdapat dalam udara dan air
- nitrogen berasal dari amoniak
- fosfor dibutuhkan untuk produksi biji dan kalium untuk perkembangan tanaman rumput-rumputan dan sereal.
Dengan menganalisis abu tanaman, dapat diformulasi pupuk yang akan dipergunakan untuk mensuplai semua unsur esensial untuk tanaman berikutnya. (dalam hal ini Justus Von Liebig gagal).
Hukum Minimum (law of the minimum)
pertumbuhan tanaman dibatasi oleh unsur esensial yang berada dalam jumlah yang relatif paling sedikit
5. pada tahun 1870
pasteur di perancis, mengemukakan bahwa nitrifikasi (konversi ammonium menjadi nitrat) adalah merupakan suatu proses yang dilakukan oleh bakteri.
6. pada tahun 1890
S. Winogradsky, berhasil mengisolasi bakteri nitrifikasi
7. pada periode yang sama
H. Hellriegel dan H. Wilfarth, membuktikan bahwa bakteri pada nodula legum menghasilkan gas nitrogen dan sebagian nitrogen tersebut kemudian dapat tersedia bagi tanaman.
8. semenjak 1940
pengetahuan tentang tanaman telah tumbuh luar biasa.
hal ini sangat menguntungkan sebab:
- ada urgensinya dalam kebutuhan bercocok tanam untuk menghasilkan makanan dan seat untuk kebutuhan manusia.
Edmund Ruffin, ahli pertanian dari Virginia, adalah yang pertama kali menggunakan kapur untuk memeperbaiki produktivitas yang rendah dari suatu tanah yang disebabkan oleh keasaman tanah yang dihasilkan.
10. pada tahun 1843
J.B.Lawes dan J.H Gilbert di Rothamsted, inggris, adalah pembaharu penyelidikan pertanian secara ilmiah , yang membuat pusat percobaan pertama kali di dunia.
dari hasil percobaan pada 1855, disimpulkan bahwa:
- tanaman membutuhkan sumber nitrogen dalam tanah
- tanaman membutuhkan garam kalium dan fosfor
- penambahan pupuk buatan dapat mejaga kesuburan tanah
dimulai pengkajian tanah dengan tanpa mempertimbangkan peranannya sebagai media untuk pertumbuhan tanaman.
12. pada tahun 1886
V.V. Dokuchaiev, mengklasifikasikan tanah ke dalam:
→ normal (upland)
→ Transisional (padang rumput, calcareous, alkali)
→ Abnormal (organik, alluvial, aeolin)
13. pada tahun 1912
Coffey mengklasifikasikan tanah ke dalam 5 katagori, yaitu:
➣ Arid soil
➣ Dark ⇀ Collored prairie soils
➣ Light ⇀ Colored timbered soils
➣ Black swamp soils
➣ Organic soil
FAKTOR PERTUMBUHAN TANAMAN
Tanah dapat dipandang sebagai campuran
partikel organic dan mineral dengan berbagai ukuran dan komposisi.
Ruang
Pori, berfungsi:
1. sebagai saluran untuk pergerakan udara dan
air
2. lalu lintas binatang tanah
3. sebagai jalan untuk perluasan dan pertumbuhan
akar
Akar
tanaman dengan cara mengkait/menjangkar tanah menyangga bagian atas tanaman
serta akar tanaman mengabsorbsi air dan hara.
Lingkungan tanah perakaran harus bebas
dari faktor penghambat.
Tiga
hal esensiil dimana tanaman mengabsorbsi dari dalam tanah dan menggunakannya:
1. air dievaporasikan dari daun
2. hara untuk nutrisi
3. udara untuk respirasi akar.
Faktor pembentuk tanah:
Tanah = f {Iklim, Jasad hidup, Bahan induk, Topografi, Waktu}
1. Iklim
2. Jasad hidup
3. Bahan induk
4. Topografi/relief
5. Waktu
Proses
Pelapukan batuan induk menjadi bahan induk dibedakan dalam dua kategori.
1. Pelapukan fisika → disintegrasi
2. Pelapukan kimia dan transformasi → dekomposisi
Proses
pelapukan fisika meliputi:
1. Pembekuan dan pencairan
Gaya yang dihasilkan oleh air saat
membeku cukup kuat untuk memisahkan/memecahkan mineral/batu. Tekanannya dapat mencapai 146 kg/cm2.
2. Pemanasan dan pendinginan
Perbedaan temperatur dapat menimbulkan
ekspansi dan kontraksi diferensial, yang mampu memecahkan mineral. Perubahan temperatur juga menyebabkan
pengelupasan keseluruhan permukaan mineral/batuan.
3. Pembasahan dan pengeringan
Pembasahan dan pengeringan menyebabkan
pengembangan dan pengkerutan, serta abrasi diantara partikel dalam tanah
sehingga membuat partikel lebih halus.
4. Tindakan penggosokan (saling berbenturan)
Gesekan (gosokan) batuan atau partikel
tanah yang bergerak apakah karena air, angin, atau gravitasi menyebabkan
desintegrasi yang efektif.
5. Tindakan organisme (tanaman, binatang, dan manusia)
Gerakan akar cukup mampu untuk
memecahkan batuan. Pengerongan/ pelubangan yang terus menerus oleh binatang
juga menambah aksi disintegrasi fisik tanah.
Sedangkan tindakan manusia mempercepat proses pelapukan fisik dengan
pembajakan dan penanaman.
Pelapukan Fisika (Disintegrasi)
Merupakan
proses mekanik, dimana batuan-batuan masif pecah menjadi fragmen berukuran
kecil à namun tanpa perubahan
kimia.
Faktor
yang sangat dominan berpengaruh adalah suhu dan air.
Contoh:
Air → masuk ke dalam celah batuan → membeku →
volumenya bertambah besar →
memberikan tekanan →
batuan pecah →
proses hydrothermal.
Batuan terdiri dari berbagai mineral
dengan sifat berbeda. Jika suhu berubah
dengan tiba-tiba, mineral dalam batuan berkontraksi dan berekspansi → batuan pecah.
Gerakan akar tumbuhan mempunyai tekanan yang cukup memecahkan
batuan.
Pelapukan Kimia (Dekomposisi)
Merupakan proses kimiawi dan
menyebabkan terjadinya perubahan kimiawi mineral/batuan (dekomposisi).
Terdiri dari proses-proses:
1. Yang menyebabkan perubahan kelarutan
a. Pelarutan
NaCl + H2O Ã Na+ + Cl- + H2O
Garam Air (Ion-ion terlarut dalam air)
terlarut
b. Hidrolisis
(yang terpenting dalam pelapukan
kimia) tergantung pada disosiasi partial
air menjadi H+ dan OH-, dibantu oleh CO2-
dan asam-asam organik.
KAlSi3O8 +
H2O Ã HAlSi3O8 +
KOH
Ortoklas asam
silikat
lempung
proses ini dianggap sebagai awal terbentuknya lempung.
c. Karbonatasi (persenyawaan dengan
asam karbonat)
CO2 + H2O Ã H+ + HCO3-
CaCO3 + H+ + HCO3- Ã Ca(HCO3)2
Kalsit Asam Kalsium
bikarbonat
Karbonat mudah larut
2. Yang menyebabkan perubahan
Struktur
a. Hidrasi/Hidratasi
2Fe2O3 + 3 H2O Ã 2Fe2O3Û°3 H2O
hematite limonit
merah kuning
b. Oksidasi (penambahan oksigen pada mineral)
oksidasi
4FeO +
O2 ------Ã 2Fe2O3
Ferroues
Ferric
Oxide
oxide
3. Reduksi (pemindahan oksigen)
Terjadi
pada kondisi air tergenang à redoks potensial rendah
reduksi
2Fe2O3 ------Ã 4FeO + O2
Ferric Ferroues
Oxide oxide
(hematit)